Jadi Narasumber Pelatihan Pencegahan Penanggulangan Stunting, Ketua GSH Inhil Hj.Zulaikhah Kampanyekan ASI Ekslusif
Sungai Guntung Kateman,- Ketua Gerakan Satu Hati (GSH) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Hj. Zulaikhah Wardan menjadi Narasumber pada kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Inhil, Jum'at (12/08/2022).
Kegiatan pelatihan pencegahan dan penanggulangan stunting Kabupaten Inhil yang dipusatkan di Aula Manggala Kecamatan Kateman ini sebelumnya dibuka secara langsung oleh Bupati Inhil HM Wardan.
Hadir dalam kesempatan, Kadis Pendidikan serta 24 orang peserta yang berasal dari TP PKK Desa, Kader Posyandu dan KPM stunting, serta ditambah 20 orang Siswi SMA/Sederajat yang merupakan Wanita Usia Subur (WUS) yang perlu di edukasi sejak dini.
Ketua GSH Kabupaten Inhil Hj. Zulaikhah Wardan dalam arahannya menyampaikan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah bagaimana kita memberikan pemahaman tentang stunting, bagaimana cara pencegahan dan bagaimana dampaknya.
Untuk di Indragiri Hilir kita sudah melakukan kegiatan penanggulangan itu sendiri, dengan cara membentuk Gerakan Satun Hati (GSH) yaitu dengan memberikan susu kepada anak-anak kita yang berstatus gizi buruk dan gizi kurang di Kabupaten Inhil, terangnya
"Ada sebanyak 17 anak yang berstatus gizi buruk dan 365 anak dengan status gizi kurang di Kabupaten Inhil. Anak-anak ini selama 3 bulan kita berikan susu, Alhamdulillah kondisinya sekarang yang tadinya 17 sekarang menjadi 3, inipun karena dia punya penyakit penyerta. Sementara 365 anak yang berstatus gizi kurang sudah 59% yang menjadi gizi baik. Namun demikian masih ada PR kita karena beberapa anak ada yang kurang cocok dengan susu yang kita berikan" jelas Ketua GSH Hj. Zulaikhah
Lebih lanjut dikatakan Hj. Zulaikhah, ada yang menjadi perhatian kita temui dilapangan, dari seluruh anak-anak itu ternyata tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) dari orang tuanya.
Untuk itu, dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting ini diharapkan kepada seluruhnya untuk menganjurkan gerakan ASI eksklusif.
Dijelaskannya, ASI ekslusif adalah ASI yang diberikan ibu kepada anaknya pada usia 0-6 bulan tanpa memberikan asupan lainnya, setelah itu baru ada makanan pendamping ASI. ASI merupakan makanan yang terbaik dan lengkap gizinya yang dibutuhkan oleh bayi.
Selain itu, Hj. Zulaikhah juga mengatakan, dalam pencegahan stunting, Ia juga telah melaksanakan program lain yaitu bagaimana untuk membantu keluarga-keluarga dari anak tersebut keluar dari kondisi kemiskinan.
Karena kita temui bahwa faktor utama anak-anak yang berstatus gizi buruk dan gizi kurang ini adalah faktor ekonomi.
"Dengan memberikan bantuan yang bekerjasama dengan BAZNAS, berupa pelatihan, peralatan menjahit, peralatan bengkel motor dan bengkel las diharapkan dapat memberikan mereka pendapatan sehingga terpenuhi kebutuhan gizinya," tutup Hj. Zulaikhah Wardan