Musibah tanah longsor kembali terjadi di Inhil, 20 KK terdampak

Tembilahan- Musibah tanah longsor kembali terjadi, Kali ini bertepatan pada hari Senin tanggal 03 Januari 2022 sekitar pukul 21.15 Wib, bertempat di Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru dan Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

Bencana alam Tanah Longsor akibat Abrasi, mengakibat 20 unit rumah warga mengalami kerusakan. Adapun kronologis kejadian sebagai berikut :

Bermula Pada hari Senin 3 Januari 2022 pukul 21.15 Wib sungai Kuala Enok sekitar pukul 23.00 Wib mengalami pasang surut, saksi Sdr . SUHEN pulang kerumahnya yang beralamat di Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil

Saat membuka pintu, pintu tidak bisa dibuka. Kemudian saksi Sdr. SUHEN mencari tahu kenapa pintu rumahnya tidak terbuka, kemudian saksi Sdr. SUHEN menyenter kebawah rumah dan melihat tanah bawah rumah sudah retak/bergeser ke arah sungai.

Selanjutnya saksi Sdr. SUHEN memberi tahu kepada beberapa orang pemilik rumah di sekitar pinggiran sungai bahwa tanah retak/bergeser. Selanjutnya beberapa warga masyarakat langsung memindahkan barang-barang miliknya untuk dipindahkan ke rumah keluarga yang lain.

Pada hari Senin tanggal 03 Januari 2022 sekira pukul 21.40 wib, terjadilah bencana longsor akibat abrasi sungai di sekitar Jalan Perepat RT 01 RW 01 dan Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil secara melebar mengalami penurunan tanah ke sungai yang mengakibatkan 20 unit rumah mengalami kerusakan.

Berikut  Identitas Pemilik Rumah akibat tanah longsor:

1.   Sdr. UMAR, 60 tahun, Banjar, islam, nelayan, Jl. Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

2.  Sdr. KASIM, 68 tahun, Bugis, Islam, petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

3.  Sdr. AMBO TAHANG, 53 tahun, Bugis, Islam, petani, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

4.  Sdr. HERI, 40 tahun, Banjar, Islam, nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

5. Sdr. HALIM, 70 tahun, Banjar, Islam, nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

7.  Sdr. DONI, 36 tahun, Banjar, Islam, wiraswasta, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

8. Sdr. DULAH, 58 tahun, Bugis, Islam, nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

9. Sdr. HERNAWATI, 57 tahun, Banjar, Islam, IRT, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

10. Sdr. ISMAIL, 45 tahun, Banjar, Islam, nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

11. Sdr. HARIYANTO, 35 tahun, Banjar, Islam, nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

12. Sdr. DUNDUN, 42 tahun, Banjar, Islam, nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

13. Sdri. IYEN, 35 tahun, Banjar, Islam,  IRT, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

14. Sdr. RIDWAN, 45 tahun, Banjar, Islam, nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

15. Sdr. LAPANYE, 70 tahun, Banjar, Islam, petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

16. Sdr. AMBO TUO, 45 tahun, Bugis, Islam, petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

17. Sdr. RUSDIYANTO, 46 tahun, Banjar, Islam, nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

18. Sdr. BUSTANI, 65 tahun, Banjar, Islam, petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

19. Sdr. MARHADI, 38 tahun, Banjar, Islam, wiraswasta, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

20. Sdri. RASI, 72 tahun, Banjar, Islam, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

Untuk sementara pihak kemanan dari Anggota Koramil dan anggota Polsek Kuala Enok beserta aparatur desa bersama masyarakat membantu mengungsikan barang-barang para korban tanah longsor.

Tidak ditemukan korban jiwa dari kejadian tersebut, dan kerugian ditaksir mencapai milyaran rupiah.

Dari fakta-fakta diatas bahwa bangunan-bagunan rumah masyarakat yang berada dilinggir sungai sangat rawan terjadinya tanah longsor akibat terjadnya abrasi pada tanah oleh air sungai pasang surut.

Perlunya setiap warga masyarakat yang bertempat tinggal dilinggiran sungai mewaspadai jika adanya tanda tanda akan terjadninya longsor.(rls)