IKM Didorong Entaskan Perekonomian Kabupaten Inhil

TEMBILAHAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtri) mendorong para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk meningkatkan daya saing perekonomian lebih luas lagi.

Kepala Disdagtri Inhil melalui Kabid Perindustrian, H Arispudin meyakini, IKM-IKM yang ada sangat berpotensi membantu pemerintah mempertahankan ekonomi secara nasional. Sebab, dari berbagai hasil produksi saat ini dinilai memiliki keunggulan tersendiri.

"Potensi kita yang memiliki keunggulan terdapat pada hasil produksi kelapa, sagu, dan perikanan," kata Aris yang disimak oleh perwakilan Balai Pengembangan Produk dan standardisasi Industri (BPPSI) Pekanbaru Robby dan seorang peneliti dari Universitas Riau (Unri) Prof Jahrizal, Kamis (29/4/2021) kemarin.

Untuk itu, Bidang Perindustrian Disdagtri Inhil turun mengkaji potensi IKM-IKM di Inhil lebih luas bersama BPPSI dan seorang akademisi Unri. Dalam sehari, mereka melihat langsung aktifitas pelaku IKM di Kecamatan Tembilahan, Kecamatan Gaung Anak Serta (GAS), dan Kecamatan Kempas.

Sebagaimana diketahui, IKM ini merupakan salah satu sektor penggerak ekonomi nasional berbasis kerakyatan. Terlebih lagi jika para pelaku IKM membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya yang masih kental nuansa kekeluargaan.

Disamping itu, IKM juga merupakan produk unggulan daerah yang menjadi tolak ukur dan representasi industri nasional di pasar global. Namun tetap mengutamakan ciri khas keunikan karakteristik daerah masing-masing, begitu juga untuk di wilayah Kabupaten Inhil. Termasuklah memanfaatkan sumber daya lokal, baik SDM maupun SDA.

BPPSI sendiri menegaskan, sudah seharusnya produksi lokal dikelola dengan benar. Sehingga, hasil produk dari IKM mampu berangkat ke kancah nasional, bahkan ekspor ke luar negeri. Efek positifnya tidak lain adalah meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

"Kita akan perhatikan dan pembinaan disisi standardisasi industrinya. Jika memenuhi, maka dapat segera dikembangkan," ucap Robby.

Sejumlah titik IKM yang ditinjau serta dikaji kala itu adalah produksi industri dari Kelapa (Gula Merah, Gula Juruh), Sagu (Kue Bakak/Bakak Sagu), dan Ikan (Amplang) dan lain sebagainya.

Peneliti dari Unri, Prof Dr Jahrizal SE MT siap mengkaji lebih mendalam lagi demi mengembangkan IKM sesuai konsep yang ada. Dia segera merancang sedemikian rupa agar hasil produksi IKM mampu dipasarkan lebih luas lagi hingga ekspor.

"Kita rancang terlebih dahulu, minimal kita berhasil meningkatkan perkembangan hasil IKM minimal 20 persen dari sebelumnya," tuturnya.

IKM saat ini sudah berperan penting dalam meningkatkan perekonomian Nasional. Meskipun kecil jumlah pekerjanya, asetnya, hingga omset, namun home industri ini diyakini mampu bertahan jika terjadi krisis ekonomi.

Selain menyediakan lapangan pekerjaan baru, keberadaan IKM juga berperan dalam mempertahankan ekonomi suatu daerah, wilayah, ataupun ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah yang relatif stabil. Tidak hanya itu, kemampuannya juga mampu menyerap tenaga kerja lebih tinggi.

Sebagai sektor perindustrian, Disdagtri Inhil akan selalu bersinergi dengan Kementerian Perindustrian secara langsung maupun melalui BPPSI Pekanbaru.

Maka dari itu semangat kerja terus IKM. Apalagi karakteristik daerah Kabupaten Inhil menjadi khas dalam produksi IKM itu sendiri. Ada banyak home industri di Kabupaten Inhil. Hanya saja, sebagian besar adalah produksi dari Kelapa, Sagu, dan Perikanan yang menjadi karakteristik daerah Kabupaten Inhil.

Dari karakteristik daerah yang dipimpin Bupati Drs HM Wardan MP ini, BPPSI pun meyakini bahwa para pelaku Industri Kecil dan Menengah di Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini akan mampu bersaing ke kancah nasional. Hal itu dikarenakan IKM yang ada tampil sebagai produk unggulan daerah, tentu saja sudah menjadi tolak ukur dan representasi industri nasional di pasar global. (MW)