Bupati Inhil HM.Wardan ikuti Rakoor Nasional pengendalian Inflasi TH 2021 Secara Virtual

TEMBILAHAN- Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2021 digelar secara virtual di Istana negara, Rabu (25/08/2021) pagi, diikuti sebanyak 542 TPID yang terdiri dari Provinsi/Kabupaten/Kota yaitu gubernur, Bupati/walikota seluruh Indonesia,serta Gubernur Bank Indonesia, para Mentri Kabinet Indonesia maju, ketua BPK dan ketua OJK.

Salah satu Kabupaten yang hadir yaitu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang dihadiri langsung secara virtual oleh Bupati Drs.HM.Wardan,MP didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H.Afrizal, Asisten 2 Pemkab Inhil, Kadis koperasi, Kadis pertanian, Kadis Kominfo, Kepala Bulog dan Kabag perekonomian diruang Multimedia Diskominfo Persantik, komplek kantor Bupati Inhil Jl. Akasia No.1 Tembilahan.

Rapat koordinasi Nasional pengendalian Inflasi tahun 2021 yang dipimpin lansung Presiden RI Ir.Joko Widodo mengangkat tema "Mendorong peningkatan UMKN pangan melalui optimalisasi digitalisasi untuk mendukung pemulihan ekonomi dan stabilitas harga pangan".

Mengawali sambutan, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa syukurnya karena di tengah ketidakpastian saat ini perekonomian Indonesia semakin baik dengan tingkat inflasi terkendali.

“Kita wajib bersyukur, meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian perekonomian negara kita semakin membaik. Tetapi tetap kita harus menjaga kewaspadaan,” ujarnya.

Pada kuartal II-2021 perekonomian Indonesia mampu tumbuh 7,07 persen (year-on-year/YoY) dengan tingkat inflasi nasional yang terkendali di angka 1,52 persen (YoY). Presiden menyampaikan, angka inflasi tersebut jauh di bawah target inflasi 2021, yaitu sebesar tiga persen.

“Tetapi kita juga tahu bahwa inflasi yang rendah juga bisa bukan hal yang menggembirakan, karena bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas,” ujar Presiden mengingatkan.

Oleh karena itu, Kepala Negara juga menekankan kepada jajaran terkait untuk tetap  waspada dan hati-hati dalam mengatur keseimbangan antara upaya penganganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi di kuartal III-2021 ini.

“Tetap harus waspada, tetap harus hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas. Penyebaran COVID-19 harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi,” tegasnya.